Sabtu, 15 Maret 2014

Mengelola Proses Perancangan

Perancang sistem interaktif harus memadukan pengetahuan saksama dari kelayakan teknis dan rasa estetik apa yang menarik bagi pemakai.
•          Karakteristik perancangan menurut Carroll dan Rosson:
–         Perancangan adalah proses, bukan keadaan.
–         Proses perancangannonhierarkis.
–         Proses perancangantransformasional secara radikal.
–         Perancangan secara intrinsik melibatkan penemuan tujuan-tujuan baru.
Tiga Pilar Perancangan

Dokumen Pedoman dan Proses
Setiap proyek mempunyai kebutuhan berbeda, tetapi pedoman harus dibuat untuk hal-hal berikut ini:
•       Kata-kata, Ikon, dan Grafik
–      Terminologi, singkatan, fonts, ikon, grafik, warna, dll.
•       Layout layar
–      Menu, formulir, dialog box, umpan balik, pesan kesalahan, format pemasukan dan tampilan data dll.
•       Perangkat input dan output
–      Keyboard, piranti penunjuk, voice, dll.
•       Urutan aksi
–      Manipulasi Langsung, sintaks bahasa perintah, shortcut, dll
•       Pelatihan
–      Online help, Tutorial, manual, dll

Metodologi LUCID (Kreitzberg)
LUCID = Logical User-Centered Interactive Design
  1. Kembangkan konsep produk
  2. Riset dan analisis kebutuhan
  3. Konsep perancangan dan prototipe layar kunci
  4. Perancangan iteratif dan perbaikan
  5. Implementasikan software
  6. Dukungan rollout
Bidang-bidang Kegiatan LUCID


  1. Definisi produk,
  2. Business case,
  3. Sumber daya,
  4. Lingkungan fisik,
  5. Lingkungan teknis,
  6. Pemakai,
  7. Fungsionalitas,
  1. Prototipe,
  2. Usability,
  3. Panduan perancangan,
  4. Panduan isi,
  5. Dokumentasi (pelatihan dan petunjuk).


Mengapa melibatkan pengguna dalam proses perancangan?
•          Ensure understanding of users’ needs and goals by involving users in development process
•       Makes users aware of expectations
•       Ensure technology is not misrepresented
•       Less likely users will be disappointed by technology
•       Helps users understand why technology is the way it is
•       Sense of ownership
•       Buy-in

Observasi Etnografis
•       Persiapan
–      Pahami kebijakan dan budaya kerja organisasi.
–      Kenali sistem dan sejarahnya.
–      Tentukan tujuan awal dan siapkan pertanyaan.
–      Minta akses dan izin untuk observasi dan wawancara.
•       Studi lapangan
–      Bangun hubungan dengan manajer dan pemakai.
–      Amati atau wawancarai pemakai di tempat kerjanya. Kumpulkan data subjektif dan objektif, kuantitatif dan kualitatif.
–      Ikuti semua petunjuk yang muncul dari kunjungan.
–      Catat kunjungan.
•          Analisis           
–         Gabungkan data yang dikumpulkan dalam database numeris, tekstual, dan multimedia.
–         Kuantifikasikan data dan gabungkan statistik.
–         Konsolidasikan dan interpretasikan data.
–         Perbaiki tujuan dan proses yang digunakan.
•          Pelaporan
–         Pertimbangkan peserta dan tujuan yang beraneka ragam.
–         Persiapkan laporan dan presentasi-kan hasil penelitian.
Waterfall Model
•          Model paling dasar
•          Model lama tetapi masih banyak dipakai(dlm berbagai variasi)
•          Lima tahapan:
–         Requirements
–         Design
–         Code / implementation
–         Test / verification
–         Maintain
Spiral Lifecycle model
Pertemuan 4 : Menguji Rancangan Antarmuka

•       Pengujian ekstensif dibutuhkan.
•       Yang perlu diperhatikan dalam rencana evaluasi meliputi:
–      Tahapan perancangan (awal, tengah, akhir).
–      Tingkat kebaruan proyek (terdefinisi atau bersifat eksplorasi).
–      Jumlah pemakai yang diperkirakan.
–      Tingkat kritis antarmuka (mis. sistem medis kritis kehidupan vs. dukungan pameran di museum).
–      Biaya produk dan keuangan yang dialokasikan untuk pengujian.
–      Waktu yang tersedia.
–      Pengalaman perancangan dan tim evaluasi.

Ulasan Pakar (Expert Review)
•       Ulasan pakar yang cukup formal telah terbukti efektif.
•       Ulasan pakar dapat dilakukan di awal atau di akhir fase perancangan, dan keluarannya berupa laporan formal dengan masalah yang ditemui atau rekomendasi perubahan.
•       Metode ulasan pakar:
–      Evaluasi heuristik
–      Ulasan kesesuaian dengan pedoman (guidelines review)
–      Pemeriksaan konsistensi
–      Penelusuran kognitif
–      Pemeriksaan usability formal
•       Heuristic Evaluation
•       Sekelompok pakar menguji antarmuka terhadap prinsip-prinsip usability(heuristics)
•       Melibatkan 3-5 pakar– setiap pakar menemukan permasalahan-permasalahan perancangan danusability yang berbeda
•       Guideline Checklist Review
            Seorang pakar membandingkan rancangan dengan dokumen pedoman   
•          Memeriksa format, navigationcontext,workflow, dsb
Contoh:
Penggunaan font Sans Serif 10pt. seperti: Arial atau Verdana pada halaman Webuntuk kemudahan membaca
Cognitive walkthroughs
Pengujian antarmuka oleh pakar dengan mengambil peran sebagai pengguna yang sedang menggunakan sistem utk menemukan permasalahan

Uji dan Laboratorium Usability
•       Uji usability (usability testmemberikan konfirmasi kemajuan yang mendukung dan rekomendasi perubahan yang spesifik.
•       Uji usability tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga menghasilkan penghematan biaya yang dramatik.
•       Sifat Laboratorium Usability Sederhana
•          Dua ruangan 3x3 meter, dibatasi kaca satu arah.
•          Satu untuk ruang kerja peserta.
•          Satu untuk pengamat (perancang, manajer, pelanggan).
Memilih Peserta untuk Uji Usability
•       Peserta dipilih mewakili komunitas pemakai dengan memperhatikan:
–      Pemahaman komputer
–      Pengalaman mengerjakan tugas
–      Motivasi dan pendidikan
–      Kemampuan bahasa alami yang digunakan dalam antarmuka.
•       Peserta uji usability harus diberitahu bahwa bukan mereka yang diuji, tetapi software dan antarmuka pemakai.
•       Keikutsertaan dalam uji usability adalah sukarela, dengan perjanjian terlebih dahulu.



Usability Test - Metodologi
•       Libatkan 4-5 pengguna dan evaluasi interksi mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus nyata.
•          Lakukan test sedini mungkin dalam tahapan perancangan – paper prototypes,wireframes, HTML mockupsdsb.
•          Lakukan pencatatan (log) selama pengujian
•          Buat rekaman video
•          Ukur kepuasan pengguna dengan on-linefeedback questionnaire
•          Diskusikan permasalahan-permasalahan dan rekomendasi-rekomendasi terkaitusability dengan tim pengembang.            
Mengapa hanya melibatkan 4 sampai 5 peserta?
•          Menguji dengan 5 orang yang mewakili pengguna biasanya cukup utk mengungkapkan 90% atau lebih permasalahan-permasalahan usability
•          More users = more time + more expense + repeated usability issues
•          Peserta yang lain bisa dilibatkan dalam pengujian selanjutnya terhadap antarmuka pemakai yang sudah diperbaiki.
•          Pengujian yang dilakukan beberapa kali sangat berguna untuk memberbaiki rancangan dan bukan hanya mendokumentasikan kekurangan-kekurangan.
Beberapa Teknik Laboratorium Usability
•       Meminta pemakai mengucapkan apa yang mereka pikirkan dan akan kerjakan (think aloud).
•       Menggunakan dua peserta bekerja bersama untuk mendukung bicara.
•       Memvideokan kegiatan peserta untuk dilihat lagi kemudian.
Uji Usability di Lapangan
•       Uji lapangan berusaha menempatkan antarmuka pemakai dalam lingkungan realistik dalam periode waktu tertentu. Pencatatan (logging) software lebih membantu.
Survey
•       Kunci survey yang berhasil:
–      Tujuan yang jelas di awal.
–      Pengembangan hal-hal terfokus yang membantu mencapainya.
•       Tujuan survey dapat dikaitkan dengan model OAI. Pemakai dapat ditanyakan kesan subjektif mereka tentang aspek antarmuka.
•       Tujuan survey yang lain adalah untukmenemukan:
–      Latar belakang (umur, asal, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan)
–      Pengalaman dengan komputer
–      Tanggung jawab pekerjaan
–      Gaya kepribadian
–      Alasan tak menggunakan antarmuka
–      Keakraban dengan fitur
–      Perasaan setelah menggunakan antarmuka
Uji Penerimaan (Acceptance Tests)
•       Untuk proyek implementasi besar, klien biasanya menentukan tujuan objektif dan terukur untuk kinerja hardware dansoftware.
•       Jika produk gagal memenuhi kriteria penerimaan, sistem harus diperbaiki sampai berhasil.

•       Kriteria terukur dari antarmuka pemakai adalah kelima faktor manusia terukur
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar