Kawah Bromo |
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Bromo sedang aktif di awal abad ke-20. Foto koleksi KITLV |
Sejarah letusan Bromo terjadi pada2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan1767.
Foto satelit Gunung Bromo dari NASA |
Jajaran gunung di dalam kaldera dikelilingi oleh batuan vulkanik gunung Tengger Purba. Lantai kaldera bagian utara tersusun oleh batuan pasir, sementara bagian timur dan selatan kaldera didominasi oleh rerumputan.
Selain memberikan dampak bencana ketika terjadi aktivitas vulkanis di Bromo, sisi positif keberadaan gunung berapi ini juga dapat kita lihat berupa inventarisasi sumber daya gunung berapi, seperti objek wisata alam.
Tangga menuju puncak Bromo |
Pendakian ke puncak dan pematang kawah dapat dilakukan dengan mudah melalui tangga tembok yang tersedia. Lintasan yang kedua yaitu melalui Pasuruan, Tosari, Jurang Munggal, Lautan Pasir sampai tangga Bromo. Jalur berikutnya yaitu lewat Malang dan Lumajang. Ini jalur adventure hanya bisa dilewati motor atau fourwhell drive. Dari arah Malang via tumpang, dari Lumajang via tempeh. Dua jalur bertemu di dinding selatan Bromo
Upacara adat suku Tengger di kaki Gunung Bromo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar